Curug Cigeuntis



Curug Cigeuntis



Beberapa minggu yang lalu saya sempat melakukan single touring ke Curug Cigeuntis. Saya sebut single touring karena saya memang keluyuran sendirian ke sana.

Curug Cigeuntis, atau dalam bahasa Indonesianya air terjun Cigeuntis, terletak di desa Mekarbuana, Karawang Selatan, Jawa Barat. Tujuan wisata curug Cigeuntis biasanya ramai dikunjungi wisatawan lokal pada setiap akhir pekan atau hari libur.

Jalur tempuh ke curug Cigeuntis bisa lewat terusan jalan Cileungsi (Bogor) - Jonggol.

Dari Jonggol terus ke selatan sampai ke perempatan Cariu di desa Sukajadi. Di sana ada papan penunjuk ke arah desa wisata Curug Cigeuntis. Dari perempatan tersebut kita ambil arah kiri (jalan Cariu - Babakanraden) sesuai dengan arahan papan reklame penunjuk jalan tadi hingga sampai tembus ke jalan Pangkalan (Kp . Bakan Raminten [Google Map] ).

Setelah sampai pertigaan jalan Pangkalan, ambil arah ke kanan dan ikuti terus sampai perempatan pasar Loji. dari situ kita ambil arah ke kanan ke arah desa Mekarbuana atau curug Cigeuntis.

Sekiranya bingung, kita bisa tanyakan kepada orang-orang yang ada di sana arah menuju air terjun Cigeuntis. Saya yakin sekali mereka tahu, karena air terjun ini memang sangat terkenal di daerah Karawang Selatan. Kalau perlu, tanyakan arah sejak dari perempatan Cariu.   :D

Karena saya tinggal di daerah Cikarang, maka jalur yang saya tempuh tidaklah seribet itu.

Dari Cikarang saya mengikuti jalur jalan Kalimalang ke arah timur sampai ketemu Jalan Pangkalan di daerah Teluk Jambe. Dari sana saya ambil kanan dan terus mengikuti jalan sampai ke perempatan Pasar Loji. Kalau bigung, tinggal ikuti angkot yang lewat, karena semuanya mengarah ke pasar Loji.
Dari Pasar Loji saya ambil arah ke kanan ke arah desa Mekarbuana (Curug Cigeuntis). Dari sana tinggal bertanya kepada penduduk sekitar, dan sampailah saya ke curug Cigeuntis.

Bea masuk dan parkir desa wisata Mekarbuana untuk sepeda motor dikenakan tarif Rp.5.000,-  per motor.
Di loket curug Cigeuntis dikenakan biaya Rp.8.000,- per orang.

Jalan mendekati curug Cigeuntis terasa horror buat saya. Jalannya masih menanjak dan berupa bebatuan segede-gede gigi  raksasa..  :D

Kalau sekiranya masih sayang sama motor, lebih baik parkir di parkiran bawah, persis di ujung jalan yang halus (sebelum jalan berbatu). Namun resikonya harus berjalan kaki setidaknya selama 15 sampai 20 menit pada jalur yang menanjak. Cukup membuat nafas ngos-ngosan dan kaki pegel-pegel.

Kalau ga mau capek, silakan paksa motor untuk menggilas batu-batu jalanan yang sebesar gigi-gigi raksasa dan parkir pada area parkir terakhir.

Saran saya, kalau ke sana pakai motor matik, lakukan service CVT sebelum dan setelah touring ke curug Cigeuntis.



Pepohonan Hutan Di Lereng Gunung



Legenda Curug Cigeuntis

Tempat yang indah dan eksotis memang tidak lengkap tanpa legenda. Begitu juga curug Cigeuntis.

Alkisah, pada suatu masa, ada seorang putri dari kerajaan Sunda yang tinggal menetap di sana yang bernama Nyi Geuntis Sari.

Suatu saat Nyi Geuntis Sari hendak mandi. Tapi ternyata dia kehabisan air di kolam pemandiannya, karena saat itu adalah musim kemarau panjang. Dia berharap dapat air yang segar dan melimpah. Pada saat itu pula lewatlah seorang wali yang hendak menyebarkan agama Islam.

Kemudian sang wali berdo'a dan turunlah hujan yang deras kemudian membentuk sungai yang bercabang-cabang dengan beberapa air terjun. Sang putri pun akhirnya bisa mandi setiap hari di air terjun  yang paling besar. Kemudian sang putri pun memeluk agama Islam.

Karena itulah air terjun yang paling besar tempat sang putri biasa mandi disebut air terjun Cigeuntis (air geuntis), yang diambil dari nama sang putri, Nyi Geuntis Sari.


Curug Cigeuntis


Curug-curug Lainnya

Selain Curug Cigeuntis, di desa Mekarbuana terdapat beberapa curug lainnya yang berukuran lebih kecil (tidak sebesar curug Cigeuntis).

Dari bawah, sebelum naik ke arah curug Cigeuntis, kita sudah dapat melihat adanya papan penunjuk lokasi air terjun lainnya, seperti curug Bandung dan curug Cipetey.

Di dekat curug Cigeuntis sendiri ada dua curug lainnya, yaitu curug Cipiit I dan curug Cipiit II. Lokasinya sekitar 70 meter dari curug Cigeuntis. Tapi saat saya ke sana, saya hanya dapayt menemukan satu curug saja, entah itu curug Cipiit I atau Cipiit II.


Curug Cipiit


Tidak seperti curug Cigeuntis, curug Cipiit cenderung terlihat lebih alami dan lebih "hutan", karena bagian atasnya masih tertutup oleh kanopi pepohonan yang lebat dan banyaknya semak yang berada di sisi kanan kiri aliran airnya.
Mungkin saya tidak dapat menemukan curug Cipiit yang satunya lagi karena letaknya tersembunyi lebih jauh ke dalam hutan dan tertutup pepohonan dan semak-semak.

Mungkin karena letaknya yang agak tersembunyi, sehingga jarang wisatawan yang mampir ke curug ini. Kalau pun ada, hanya satu atau dua orang saja, dan tidak seramai curug Cigeuntis.
Dan mungkin karena itu pulalah curug Cpiit terlihat lebih sunyi dan agak horror.


Beberapa Orang Di Curug Cipiit


Kuliner & Souvenir

Tempat yang indah memang belum lengkap tanpa makanan yang khas dan menggugah selera. Tapi sayangnya, tidak ada makanan yang khas dan istimewa di sini. Begitu juga dengan souvenirnya. Biasa-biasa saja.

Beberapa meter setelah tempat parkir terakhir ada warung yang menjual aneka cemilan pasar dan nasi dengan lauk pauk. Ada bebek goreng, telur dadar, ikan asin, tempe, lalapan, dll.

Pilihan saya sudah jelas. Nasi, ikan asin, tempe, lalapan, dan sambel..  Wuenak tenaaannn!!   :D

Di area Curug Cigeuntis sendiri banyak warung yang enak buat ningkrong sambil makan atau sekedar ngemil dan ngopi. Dengan view aliran sungai yang deras di sela-sela bebatuan gunung. Menu yang "istimewa" yang bisa kita temui di sini hanyalah Karedok (semacam gado-gado). Selebihnya hanya mie instant dan makanan warteg.


Untuk souvenirnya yang khas hanyalah kaos dengan gambar curug Cigeuntis yang disablon seadanya. Juga dijual celana pendek buat basahan kalau mandi di curug..   DILARANG BUGIL!!    :D



Bunga Liar Di Curug Cigeuntis





Selain menikmati keindahan curug, di sini kita juga bisa menikmati segarnya udara dan indahnya pemandangan hutan yang lebat. Kalau beruntung dan teliti, kita juga bisa menikmati keindahan bunga-bunga yang tumbuh liar di bebatuan. Terkadang kita juga bisa menikmati anggunnya beberapa Elang Jawa melayang-layang di atas kanopi hutan yang lebat.



:)

Setelah seharian menikmati keindahan alam di sekitar curug Cigeuntis, saya pun memutuskan untuk pulang. Kembali melewati jalur semula. Curug Cigeuntis - pasar Loji - Kalimalang - Cikarang.

4 komentar:

trik windows 16 Juli 2013 pukul 16.05  

Lumayan juga nih buat hunting foto..hehe

Surya I Kawan Kerjamu 16 Juli 2013 pukul 20.39  

coba deket, aku juga pengen kesana sob. uang lagi seret buat keluyuran jauh2 masih pikir2. :D
oy, ane uda follow blog sobat, jika berkenan follback situs ane ya sobat. :)

Foto Lokasi - Curug Malela 19 Juli 2013 pukul 14.53  

yang menarik dari setiap air terjun adalah, sejuk nya udara di sekitar air terjun serta rimbun nya pepohonan dan tumbuhan perdu menjadi pengalaman yang mengesankan.

Sobat Bonsai 7 Oktober 2013 pukul 11.53  

bagus nih lokasi buat foto-foto

Posting Komentar

boleh copy-paste, namun mohon sertakan link langsung ke sumber postingannya. :)



Stats


Google PageRank Checker