Penunggu Bis Berdarah



Panjul sedang dalam perjalanan ke kampungnya dengan bis malam.

Di suatu tempat perhentian, seorang kakek tua naik dan menawarkan buku-buku kepada para penumpang.


“Bukunya, nak? Ada macam-macam nih. Buku silat, cinta-cintaan, agama, dll”, ujar si kakek.
 

Panjul yang sedang tidak bisa tidur pun tertarik.

“Ada buku horror ga, kek?”


“Oh suka cerita horror ya? Kebetulan sisa satu, pas lagi ceritanya. Tentang bis yang ditinggali banyak arwah penasaran. Judulnya 'PENUNGGU BIS BERDARAH'. Serem banget pokoknya", ujar si kakek.

“Boleh juga tuh.. Berapa harganya?”

“95 ribu, nak.”

Wow, mahal banget, kek?!”.

“Ya namanya juga buku Best Seller. Semua yg baca buku ini kabarnya syok loh waktu baca endingnya”, si kakek promosi ala salesman.

Panjul pun mengalah.

Entah kenapa, pada saat ia serahkan uang tersebut ke kakek, tiba-tiba petir menggelegar dengan dahsyatnya. Angin pun mulai bertiup kencang. Suasana tiba-tiba menjadi kian mencekam..

Si kakek turun dari bis.
Namun tiba-tiba dia berhenti dan menolehkan wajahnya perlahan-lahan ke arah Panjul.

“Nak”, ujarnya lirih, “apa pun yg terjadi, harap jagan buka halaman terakhir. Ingat, apa pun yang terjadi!! Jika tidak, nanti kau akan menyesal dan aku tidak mau bertanggung jawab.”

Jantung Panjul berdegup kencang. Saking takutnya, ia sampai tidak mampu menganggukkan kepala hingga si kakek turun dari bis dan menghilang ditelan kegelapan.

Pada saat tengah malam, Panjul selesai membaca seluruh buku tersebut..
Kecuali halaman terakhir!!


Dan memang benar saperti yg dikatakan si kakek, buku itu benar-benar menegangkan dan menyeramkan.

Bis melaju kencang, hujan turun dengan derasnya. Kilat menyambar bergantian, terdengar suara guruh menggelegar. Suasana begitu mencekam..

Panjul melihat sekeliling. Dan ternyata semua penumpang sudah terlelap. Bulu kuduknya merinding.

“Baca halaman terakhirnya ga, ya?”, pikir Panjul bimbang.

Antara penasaran dan rasa takut berbaur jadi satu. Suasana di luar tampak makin gelap.

Ah sudahlah, sekalian aja. Nanggung!”

Dengan tangan gemetar ia pun membuka halaman terakhir buku tersebut secara perlahan. Dan akhirnya tampak lembaran kosong dengan spotong tulisan di bagian pojok kanan atas.

Sambil menelan ludah, Panjul membaca huruf demi huruf yang tercantum :

PENUNGGU BIS BERDARAH

Terbitan CV. Pustaka Buku


Harga Pas: Rp 12.500


"Sialan tu kakek!! Ketipu gw!!"


6 komentar:

Aditya 20 Januari 2013 pukul 01.04  

aduh menakutkan malam minggu kok jadi baca beginian ya saya

cindelaras 20 Januari 2013 pukul 11.29  

@aditya : menakutkan??
pasti ga dibaca sampe selesai.. atau jangan2 ga dibaca sama sekali??

hmmmmm.... -_____-"

terimakasih kunjungannya.. :D

Media Semarang 21 Januari 2013 pukul 10.24  

Ihhh serem, malah kebayang jika saya naik bus pada malam hari >>> semoga hanya dalam cerita dan tdk terjadi di kisah sungguhan kehidupan kita semua

nurcahyaku10 22 Januari 2013 pukul 11.23  

Serem juga itu cerita sahabat

cindelaras 22 Januari 2013 pukul 13.18  

@nurcahyaku : kok pada bilang serem, sich??
harusnya kan cerita itu lucu..
apa bacanya pada ga tuntas ya??

terimakasih kunjungannya... :D

Unknown 12 Februari 2013 pukul 12.39  

beuhhhhh awalnye seremmmm,,, endingnye bikin ngakakkkk

Posting Komentar

boleh copy-paste, namun mohon sertakan link langsung ke sumber postingannya. :)



Stats


Google PageRank Checker